tahun 2017 ibu hamil yang menderita anemia sebanyak30 orang, sedangkan pada tahun 2018 penderita anemia mengalami peningkatan sebanyak 34 orang. (Laporan Dinas Kesehatan NTB, 2018). Berdasarkan laporan KIA Dinas Kesehatan Provinsi NTB tahun 2018 terdapat 2,32% ibu hamil mengalami anemia 618 orang ibu hamil, dimana 336 orang (2,9%)
Anemia pada ibu hamil: Anemia ibu hamil 37,1–48,9 persen, khususnya 84,6 persen ibu hamil usia 15-24 tahun mengalami anemia. Anemia pada remaja: 18,4–32 persen remaja mengalami anemia, khususnya remaja putri. Anemia adalah salah satu faktor risiko terjadinya stunting. Sebanyak 50–60 persen, anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi.
Tetapi pada bayi premature, deplesi dapat terjadi pada usia 3 bulan karena pertumbuhan lebih cepat dan cadangan besi memang lebih sedikit. Beberapa faktor yang dapat memicu kekurangan zat besi pada manusia adalah status hematologik ibu hamil, Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), Bayi kembar, Infeksi, Infestasi parasit. wawancara mendalam pada ibu kader dan ibu hamil yang anemia untuk mendapatkan informasi tentang kebiasaan ibu hamil di wilayah tersebut, yang didominasi oleh suku Jawa. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyusun naskah video animasi yang terdiri dari tiga bagian, yaitu anemia ibu hamil, kecukupan gizi ibu hamil, dan gizi ibu hamil.

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahun ibu tentang stunting, gizi serta stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-5 tahun melalui kelas ibu balita 0-5

Berikut adalah ciri-ciri anemia pada ibu menyusui: 1. Pucat. Pucat merupakan gejala paling khas pada anemia. Ibu yang mengalami anemia dapat mengalami pucat pada wajah atau kulit. Akan lebih akurat jika pemeriksaan dilakukan pada konjungtiva (area bawah kelopak mata) atau telapak tangan. 2.
Gejala Anemia pada Ibu Hamil. Ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan, yaitu gejala anemia terkadang tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Terlebih lagi anemia ringan memiliki kemungkinan tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika kondisi anemia meningkat, kemungkinan ibu hamil akan merasakan : Sesak napas
Penyebab anemia pada ibu hamil, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sangat beraneka ragam. Mulai dari kurang gizi; kurang asupan zat besi, asam folat, dan vitamin yang cukup selama kehamilan; serta banyaknya infeksi, seperti malaria, cacingan, dan tuberkulosis. Artikel Lainnya: Inilah Penyebab dan Cara Tepat Atasi Anemia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan asupan zat besi pada ibu hamil, namun diketahui jika ibu hamil dengan pengetahuan anemia kurang lebih besar memiliki asupan zat besi kurang (66,7%). Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara paritas dan asupan zat besi pada ibu hamil.
Latar Belakang: Kejadian anemia pada ibu hamil semakin meningkat tiap tahunnya. Angka kejadian BBLR (berat badan lahir rendah) pada bayi pun ikut meningkat. Anemia dapat menjadi penyebab timbulnya masalah lainnya selain BBLR.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil dengan nilai p=0,027, terdapat hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil (p
fmPO.
  • 43myakc5z8.pages.dev/840
  • 43myakc5z8.pages.dev/436
  • 43myakc5z8.pages.dev/294
  • 43myakc5z8.pages.dev/578
  • 43myakc5z8.pages.dev/335
  • 43myakc5z8.pages.dev/482
  • 43myakc5z8.pages.dev/624
  • 43myakc5z8.pages.dev/680
  • artikel anemia pada ibu hamil